Selasa, 26 Mei 2009

Ditolak Mendaftar CPNS

Walaupun Lisa sudah bekerja, honor yang dia peroleh belum bisa menutup kebutuhan pribadinya sehingga dia masih menjadi tanggungan keluarga. Maka dengan bekal disiplin ilmu sejarah dan ijazah S1, Lisa mencoba mendaftar sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS). Namun harapan tidak selalu menjadi kenyataan. Saat hendak mendaftar, Lisa ditolak oleh panitia. Panitia mengatakan bahwa tunanetra tidak mungkin menjadi seorang guru. Selain itu, panitia juga mempermasalahkan ijazah Lisa yang bukan dari jurusan Pendidikan Luar Biasa. Panitia juga tidak mau mendaftarkan Lisa karena soal tes dalam bentuk Braille tidak tersedia.

Tahun berikutnya, yaitu tahun 1998, Lisa mencoba lagi mendaftar sebagai CPNS dengan membawa berkas Undang-undang (UU) nomor 4 tahun 1997 dan Peraturan Pemerintah (PP) nomor 43 tentang Penyandang Cacat. Berkas ini diharapkan dapat menjadi dasar hukum bagi penyandang cacat seperti dirinya untuk mendapat kesempatan yang sama dengan anggota masyarakat lainnya. Tapi hasilnya tetap sama seperti tahun sebelumnya. Panitia menolak dengan alasan yang sama tanpa mau melihat berkas UU dan PP yang dibawa Lisa.

Kegagalan demi kegagalan tidaklah menyurutkan semangat Lisa untuk berjuang dan beraktivitas. Moto Lisa adalah ”hidup harus bermanfaat bagi orang lain, dan membagi ilmu terhadap sesama adalah amal”.

Dampak Teknologi Informasi pada Dunia Usaha.

Dengan diperankannya TI pendukung strategis pada kegiatan bisnis suatu perusahaan, maka hal itu secara signifikan akan berdampak pada perubahan teknis dalam operasional bisnisnya. Secara fundamental pemberdayaan teknologi informasi pada kegiatan dunia usaha, akan mengakibatkan dunia usaha mengalami pergeseran paradigma struktur pasar, lokasi pasar, organisasi bisnis dan proses bisnis. Pergeseran tersebut diantaranya adalah ;

· Bergesernya paradigma dunia usaha yang semula menganut konsep ”Marketplace” yaitu proses bisnis yang berorientasi pada interaksi antar penjual dan pembeli secara fisik, menjadi ”Marketspace” yaitu proses bisnis yang mengandalkan teknologi informasi sebagai media untuk mempertemukan antara penjual dan pembeli dalam melakukan transaksi bisnisnya secara on-line.

· Bergesernya paradigma dunia usaha yang semula menganut model ”Geografic Business model” atau ”Location Base” yaitu proses bisnis yang mempertemukan penjual dan pembeli melakukan tranformasi informasi produk dan jasa di lokasi yang sama, menjadi Global Business Model” atau ”Virtual Based”, yaitu proses bisnis yang mengandalkan teknologi informasi sebagi media tranformasi informasi produk dan jasa secara on-line sementara penjual dan pembeli berada di lokasi yang berlainan.

· Bergesernya paradigma organisasi bisnis yang mengedepankan perubahan misi diantaranya sistem produksi yang bersifat ”customized” atau sistem produksi yang berorientasi pada trend pasar, mengintergrasikan seluruh sistem bisnisnya pada fungsional manajemen berbasis TI. Secara otomatis hal ini menuntut akselerasi peningkatan kompetensi, komitmen, kreatifitas dan fleksibilitas seluruh karyawan dalam beradaptasi perubahan lingkungan organisasi bisnisnya.

· Bergesernya paradigma proses bisnis yang mengarah pada:

o Akselerasi direct marketing, dimana promosi harus dilakukan secara interaktif, on-line dan real time. Sehingga pihak perusahaan dapat lebih mendekatkan diri lagi dengan pelanggannya.

o Perluasan saluran distribusi produk dan jasa, baik melaui transfer digital secara on-line, maupun pengiriman produk secara fisik melalui mitra kerja antar perusahaan. Sehingga perusahaan secara otomatis berpeluang untuk memperluas pangsa pasarnya.

o Efisiensi dalam proses transaksi dan efektif dalam pelayanan. Hal ini sangat mungkin terjadi karena pemanfaatan TI dalam transaksi bisnis akan mampu mereduksi berbagai biaya, diantaranya biaya promosi dan biaya koordinasi (manajemen) melalui pola paperless (distribusi data dan informasi dilakukan secara elektronik).

o Inovasi dalam produk dan jasa, karena dengan bantuan TI produk dan jasa dapat disampaikan kepada pelanggan dengan lebih komunikatif, variatif dan eksklusif.

Teknologi Informasi Pendukung Strategi Kompentitif Bisnis

Untuk mengetahui berbagai peluang dan tantangan TI sebagai komoditas di era kompetitif, maka perlu untuk memahami kaitan antara TI dan konsep strategi kompetitif. Penggunaan TI dalam organisasi bisnis dapat memainkan tiga peran utama yang dianggap penting, yaitu ;

a) Memberikan dukungan terhadap operasional bisnis secara internal,

b) Memberikan dukungan terhadap manajerial pembuatan keputusan, dan

c) Memberikan dukungan terhadap pencapaian objektif organisasi serta pencapaian keuntungan kompetitif strategis.

Model klasik Michael Porter mengenai strategi kompentitif, suatu perusahaan akan dapat bertahan dan sukses dalam perjalanan jangka panjangnya, jika perusahaan tersebut berhasil mengembangkan dan mengimplementasikan berbagai strategi untuk secara efektif mengatasi lima competitive force (tekanan kompentitif) yang dapat menajamkan struktur kompetisi dalam lingkungan industrinya, yaitu ;

a) Rivalitas kompetitor dalam industri dan pasarnya,

b) Ancaman pendatang baru dalam industri dan pasarnya,

c) Ancaman yang dihadapi karena adanya produk pengganti yang dapat merebut pangsa pasar,

d) Daya tawar pelanggan, dan

e) Daya tawar pemasok.

Dalam kaitan dengan hal tersebut, TI harus dapat memberikan dukungan penuh bagi perusahaan agar dapat mengembangkan berbagai strategi kompetitif guna melawan kelima competitive force itu.

Di bawah ini diberikan rangkuman dari berbagai strategi kompetitif yang dapat dilakukan dan bagaimana dukungan strategis teknologi informasi dalam mengimplementasikannya;

· Strategi Kepemimpinan dalam Biaya

Yaitu strategi untuk mengkondisikan produsen produk dan jasa agar memiliki biaya yang rendah dalam operasional bisnisnya, selain itu perusahaan dapat menemukan berbagai cara untuk membantu para pemasok atau pelanggan untuk mengurangi biaya operasional bisnisnya.

Dukungan strategis TI dalam strategi ini adalah :

TI harus dapat secara substansial mereduksi biaya yang digunakan dalam proses bisnis perusahaan dan mereduksi biaya produksi yang akan berdampak pada pengurangan beban biaya yang harus dikeluarkan oleh para pelanggan dan pemasok perusahaan.

Contoh: Pemesanan spesifikasi produk dilakukan secara on-line di internet, Penawaran penjualan dilakukan secara on-line di internet atau lelang barang dilakukan secara on-line di internet.

· Strategi Diferensiasi

Yaitu strategi untuk mengembangkan berbagai cara untuk melakukan diferensiasi (perbedaan) produk dan jasa dari para pesaing atau mengurangi keunggulan diferensiasi para pesaingnya. Hal ini dapat memungkinkan perusahaan untuk berfokus pada produk dan jasa agar unggul dalam segmen atau ceruk pasar tertentu.

Dukungan startegis TI dalam stratregi ini adalah :

TI harus mampu memberikan fitur yang dapat membedakan produk dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan.

TI harus mampu memberikan fitur untuk mengurangi keuntungan deferensiasi yang dapat dicapai oleh kompetitor (menjadikan produk dan jasa kompetitor menjadi tidak atraktif).

TI harus memberikan fitur untuk memfokuskan pada ceruk pasar yang dipilih.

Contoh : Mendesain produk spesifik untuk pelanggan secara on-line di internet.

· Strategi Inovasi

Yaitu strategi untuk menemukan berbagai cara baru untuk melakukan bisnis. Hal ini dapat melibatkan proses pengembangan berbagai produk dan jasa yang unik, atau memasuki ceruk pasar yang unik. Strategi ini dapat memberikan dampak pada perubahan kultur bisnis secara radikal atas proses bisnis, baik dalam memproduksi maupun dalam mendistribusikan produk dan jasa yang berbeda dengan proses bisnis sebelumnya.

Dukungan strategis TI dalam strategi ini adalah :

TI harus mampu membuat produk dan jasa yang inovatif.

TI harus mampu menciptakan perubahan radikal dalam proses bisnis yang secara dramatis dapat berdampak pada pemangkasan biaya, meningkatkan kualitas, efisiensi layanan terhadap pelanggan serta mempersingkat penyampaian produk dan jasa ke pelanggan.

Cotoh : Pemesanan Tiket dan manajemen penerbangan secara on-line, sistem layanan total untuk pelanggan secara on-line, transaksi perbankan secara on-line, dll.

· Strategi Pertumbuhan

Yaitu strategi untuk menstimulan perusahaan agar secara signifikan memperluas kemampuan perusahaan dalam memproduksi barang dan jasa, mengembangkan ke pasar global, maupun melakukan deversifikasi produk dan jasa yang baru.

Dukungan strategis TI dalam startegi ini adalah :

Penggunaan TI harus memungkinkan perusahaan untuk melakukan manajemen regional maupun manajemen bisnis global, sehingga TI mampu mendiversifikasi dan mengintegrasikan berbagai produk dan jasa lainnya.

Contoh : Pemesanan barang melalui jaringan satelit global, mengembangkan pemasaran on-line di internet, membangun jaringan satelit canggih yang dapat menghubungkan terminal titik penjualan (point of sale) di sejumlah lokasi.

· Strategi Aliansi

Yaitu strategi untuk membangun aliansi bisnis baru dengan pelanggan, pemasok, pesaing, konsultan dan perusahaan lainnya. Hubungan aliansi ini dapat berbentuk merger, akuisisi atau kerjasama saling menguntungkan.

Dukungan strategis TI dalam strategi ini:

TI dapat membantu perusahaan untuk menciptakan organisasi virtual dengan berbagai patner bisnisnya, dan mampu mengembangkan sistem informasi inter-organisasional yang terhubungkan dengan Internet, extranet, atau jejaring lainnya sehingga dapat mendukung relasi bisnis strategis dengan para konsumen, supplier, sub-kontraktor, dan lain sebagainya.

Contoh : Membangun jaringan bisnis di internet baik secara B2C (Business to Costumer) maupun B2B (Business to Business).

Pada intinya TI harus mampu untuk secara dramatis meningkatkan kualitas dari produk dan jasa, mampu memberikan dukungan improvisasi yang berkelanjutan terhadap efisiensi dari proses bisnis, dan mampu untuk secara substansial memperpendek waktu yang diperlukan untuk mengembangkan, memproduksi, dan mengirim produk dan jasa.

Teknologi Informasi sebagai Komoditas Stratejik

Dalam perkembangan perubahan lingkungan dunia usaha yang begitu cepat pada saat ini, telah menjadikan TI sebagai komponen vital yang dapat membantu berbagai aktifitas dunia usaha untuk tetap dapat memenuhi sasaran bisnis yang diinginkan. Bahkan pada saat ini, TI telah menjadi komoditas yang tidak dapat ditinggalkan untuk memenuhi tantangan perubahan, guna mencapai tujuan stratejik dari dunia usaha tersebut. Yang antara lain dapat meliputi internetworking antar pelaku bisnis, internetworking antar perusahaan, rekayasa proses bisnis (process business reengineering), dan pengunaan TI untuk memperoleh keuntungan kompetitif.

Berbagai peluang dari TI sebagai komoditas terurama sekali terkait dengan perkembangan sistem informasi berbasis komputer yang mengunakan 4 unsur utama, yaitu :

· Technoware terdiri dari piranti keras (hardware), piranti lunak (software) dan peralatan komunikasi data (data communication device).

· Humanware atau unsur sumber daya manusia (SDM).

· Infoware berupa basis data

· Organiware berupa organisasi dan manajemen.

Keempat unsur tersebut bersinergi untuk mentransformasikan sumber-sumber data menjadi berbagai produk informasi. Namun hal ini tidak berarti bahwa TI sebagai komoditas tidak mempunyai tantangan, terutama sekali yang berkaitan dengan issue sekuritas dan pengendaliannya.

Dalam penggunaanya, kualitas dan kinerja dari penggunaan TI dalam berbagai organisasi harus dikendalikan. Seperti halnya asset bisnis vital lainnya, sumber daya TI perlu diproteksi oleh sistem pengendalian yang bersifat terpadu guna menjamin kualitas dan sekuritasnya.

Berbagai peluang dan tantangan akan terus terbuka bagi TI sebagai komoditas di era globalisasi, TI bersama-sama dengan sistem informasi tidak hanya berupa serangkaian teknologi yang dapat memberikan dukungan terhadap kolaborasi kelompok dunia usaha dari sejumlah perusahaan, pengoperasian bisnis yang efisien, atau pembuatan keputusan manajerial yang effektif, melainkan TI dapat terus berkembang selaras dengan perkembangan kompetisi bisnis. Oleh karena itu, TI sebagai komoditas di era kompetitif harus dipandang sebagai komoditas stratejik yang mampu menyediakan jejaring vital yang kompetitif, mampu menjadi alat pembaharu organisasi, dan dapat dijadikan sebagai investasi yang dapat membantu perusahaan mencapai tujuan stratejik perusahaan.

Sebagai komoditas, TI mempunyai peran stratejik dalam bisnis diantaranya untuk mengembangkan kualitas produk, kualitas pelayanan, dan kapabilitas proses yang mampu memberikan nilai tambah bagi perusahaan berupa keuntungan stratejik guna menghadapi pasar global.

Mencari Kerja

Ijazah sarjana tidak akan berarti bila hanya menjadi tumpukan dokumen di rak buku. Titel sarjana pendidikan tidak terasa bermanfaat bila tidak diiringi dengan penerapan ilmunya. Lisa pun mencari sekolah untuk tempatnya memberikan ilmu yang diperoleh selama kuliah. Pada akhir tahun 1995, Lisa meninggalkan kampung halamannya menuju Aceh untuk tinggal bersama kakak yang berdomisili di sana.

Sampai di Banda Aceh, Lisa mengunjungi sebuah Sekolah Luar Biasa (SLB) dan memasukkan permohonan sebagai tenaga pengajar. Tepat pada tanggal 1 Januari 1996, Lisa diterima menjadi guru honorer di SLB Banda Aceh tersebut.

Kondisi sekolah ternyata sangat sederhana, fasilitas kegiatan pembelajaran pun tidak sesuai dengan kebutuhan anak. Buku-buku sumber semuanya dalam bentuk tulisan awas dan alat peraga seperti peta timbul tidak ada. Untuk mengatasi kendala di atas, dengan inisiatifnya sendiri, Lisa meminta bantuan teman-teman atau keluarganya untuk membacakan buku-buku sumber awas dan merekamnya ke dalam kaset. Sebagai pengganti peta timbul, Lisa menempel peta awas dengan benang. Meskipun tidak sempurna, cara ini cukup memberi gambaran tentang peta kepada anak didiknya.

Ditolak Mendaftar CPNS

Walaupun Lisa sudah bekerja, honor yang dia peroleh belum bisa menutup kebutuhan pribadinya sehingga dia masih menjadi tanggungan keluarga. Maka dengan bekal disiplin ilmu sejarah dan ijazah S1, Lisa mencoba mendaftar sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS). Namun harapan tidak selalu menjadi kenyataan. Saat hendak mendaftar, Lisa ditolak oleh panitia. Panitia mengatakan bahwa tunanetra tidak mungkin menjadi seorang guru. Selain itu, panitia juga mempermasalahkan ijazah Lisa yang bukan dari jurusan Pendidikan Luar Biasa. Panitia juga tidak mau mendaftarkan Lisa karena soal tes dalam bentuk Braille tidak tersedia.

Tahun berikutnya, yaitu tahun 1998, Lisa mencoba lagi mendaftar sebagai CPNS dengan membawa berkas Undang-undang (UU) nomor 4 tahun 1997 dan Peraturan Pemerintah (PP) nomor 43 tentang Penyandang Cacat. Berkas ini diharapkan dapat menjadi dasar hukum bagi penyandang cacat seperti dirinya untuk mendapat kesempatan yang sama dengan anggota masyarakat lainnya. Tapi hasilnya tetap sama seperti tahun sebelumnya. Panitia menolak dengan alasan yang sama tanpa mau melihat berkas UU dan PP yang dibawa Lisa.

Kegagalan demi kegagalan tidaklah menyurutkan semangat Lisa untuk berjuang dan beraktivitas. Moto Lisa adalah ”hidup harus bermanfaat bagi orang lain, dan membagi ilmu terhadap sesama adalah amal”.

WAWANCARA KERJA:

Dalam wawancara kerja, penampilan memang bukan nomor satu tetapi
menjadi pendukung yang ikut menentukan. Karena itu selain berpakaian
rapi, tidak seronok, mencolok atau banyak pernik, tunjukkan bahasa tubuh
yang baik. Jangan pernah melipat tangan di dada pada saat wawancara,
karena memberi kesan bahwa saudara seorang yang kaku. Idealnya,
tangan dibiarkan bebas untuk mengekspresikan kata-kata, tentu saja
dengan tidak berlebihan.


Selama wawancara berlangsung, buatlah kontak mata sesering mungkin. Pelamar
yang sering membuat kontak mata menunjukkan keinginan untuk dipercaya
serta kesungguhan memberikan jawaban. Berbicara dengan santai dan sesekali tersenyum
menunjukkan bahwa saudara pribadi yang hangat. Umumnya, perusahaan
menyukai pelamar yang menyenangkan. Kurangi kata-kata "saya merasa..."
atau "saya kurang..." dan sebaiknya gunakan "saya pikir...", "menurut
pendapat saya..", "saya yakin...", "saya optimis...". Kata-kata "saya
merasa ..." atau "saya kurang..." mengesankan saudara lebih sering menduga,
menggunakan perasaan, tidak terlalu percaya diri dan tidak menguasai
persoalan.


Cara berpakaian yang baik dalam wawancara.

Berpakaian yang "baik" dalam wawancara memang tidak dapat
digeneralisasikan karena setiap perusahaan memiliki kebiasaan-
kebiasaan/budaya perusahaan yang berbeda. Namun, terdapat beberapa saran
yang dapat diingat, antara lain:

  1. Mohon dicari informasi terlebih dahulu tentang perusahaan dan Bapak/Ibu yang
    akan mewawancarai saudara. Beberapa perusahaan memiliki peraturan atau
    "kebiasaan" berpakaian secara formal, tetapi ada juga yang semi formal,
    atau bahkan bebas. Hal ini penting, agar saudara tidak dilihat
    sebagai "orang aneh', disesuaikan dengan posisi yang akan dilamar.
    Bagi pelamar pria disarankan menggunakan kemeja lengan panjang dan
    berdasi, tidak perlu menggunakan jas. Berpakaian rapih dan bersih,
    tidak kusut. Hal ini memberi kesan bahwa saudara menghargai wawancara ini.
  2. Berpakaian dengan warna yang tidak terlalu menyolok (mis.,mengkilap,
    ngejreng).
  3. Bagi pelamar wanita berpakaian yang tidak terlalu ketat (rokbawah,
    kancing baju atasan).
  4. Berpakaian dengan disain yang simple (tidak telalu banyak
    pernik-pernik, karena ini bukan acara pesta).

PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA DUNIA KERJA

Teknologi Informasi dan Paradigma Ekonomi

Teknologi Informasi, selanjutnya disebut TI, merupakan perpaduan antara teknologi komputer dengan teknologi komunikasi, sehingga sering diistilahkan juga dengan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Penggunaan teknologi informasi dalam kehidupan masyarakat sudah menjadi program global dalam rangka mengembangkan masyarakat berbasis pengetahuan, karena teknologi informasi telah mendorong umat manusia untuk senantiasa melakukan inovasi yang timbul dari kreativitas dan pengetahuannya. Untuk skala makro inovasi yang berbasis pada kemajuan teknologi informasi, secara signifikan akan meningkatkan standar hidup masyarakat dan mendukung pada pertumbuhan ekonomi bangsa.

Sebagai contoh nyata dalam konteks ekonomi mikro, sumberdaya produksi tidak lagi cukup mengandalkan komponen sistem fisik saja, dimana sistem tersebut hanya menerima masukan dari lingkungan berupa sumberdaya berupa 5M (man, money, material, method dan machine) dan melakukan proses transformasi yg bersifat materialistik serta menghasilkan keluaran berupa produk atau jasa. Akan tetapi sumberdaya produksi juga harus didukung oleh sistem manajerial yang sangat sarat dengan sumberdaya informasi, karena dalam sistem manajerial, baik input maupun outputnya sama-sama berupa informasi. Oleh karena itu sistem manajerial sering dikatakan sebagai proses transformasi terhadap informasi. Sudah barang tentu informasi yang dihasilkan melalui sistem manajerial tersebut harus memenuhi kriteria informasi yang berkualitas, karena informasi yang dihasilkan akan digunakan sebagai dasar dalam proses pengambilan keputusan, guna mengendalikan atau mengarahkan sistem fisik dalam mencapai objektifnya. Untuk menghasilkan informasi yang berkualitas tersebut, tidak mungkin dicapai tanpa dukungan teknologi informasi yang berperan mulai dari proses pengkoleksian data, pengolahan data, proses pengambilan keputusan, sampai proses diseminasi informasi.

Penggunaan Teknologi informasi dalam transaksi ekonomi sudah merubah sejumlah paradigma ekonomi dan prilaku organisasi bisnis dalam melangsungkan kegiatan usahannya. Teknologi informasi mampu menembus batas wilayah, negara dan benua, memecah hambatan geografis, waktu, biaya dan struktural. Sehingga para pelaku bisnis dapat melakukan ekspansi seluas-luasnya dan seakan tak terbatas. Berbagai peluang telah tercipta dan telah menjadi penggerak ekonomi secara global.

Dewasa ini muncul fenomena, bahwa sebuah paradigma ekonomi baru telah lahir, Sebagian menamakannya sebagai e-economy, sementara yang lainnya lebih suka menggunakan istilah-istilah semacam internet economy, digital economy, new economy dan lain sebagainya. Namun banyak pula yang menilai, bahwa paradigma ekonomi baru tersebut sebenarnya tidak ada, yang ada adalah ”The old economy with the new technology”. Terlepas dari benar tidaknya adanya paradigma tersebut, tidak dapat dipungkiri bahwa perkembangan teknologi khususnya teknologi informasi, telah banyak memberi kontribusi yang nyata dalam berbagai kehidupan manusia, termasuk dalam berbagai aktifitas ekonomi dan dunia usaha.


Menembus dan Sukses di Dunia Kerja
Selasa (10/08).Pusat Peluang Carya UI menyelenggarakan seminar, presentasi dan
rekrutmen dengan tema “Menembus dan Sukses di Dunia Kerja” yang berlangsung 10 -
12 Agustus di Balai Sidang Kampus Depok. Pada hari pertama (10/08) dibicarakan
beberapa topik, pembicara pertama Drs. Nusyirwan Ail, Direktur SDM UI yang
membahas topik “Mengenal Dunia Kerja”. Topik berikutnya “Sukses Menghadapi
Problematika dalam Melamar Pekerjaan” disampaikan Fuad Gani, MA dosen S2 UI.
Dillnjutkan dengan “Persiapan Menghadapi Wawancara dan Psikotes” disampaikan Drs.
Hilmi Wahdi, Psi. Sesi terakhir topik “Suskses Menghadapi Problematika Pasca
Mendapat Pekerjaan,” dipaparkan oleh tim HRD Bank Danamon.
Pada hari kedua (11/08) dilakukan presentasi PT Bank Danamon, Tbk dilanjutkan dengan
rekrutmen dan tes menjadi pegawai Bank Danamon, Tbk. Sedangkan pada hari ketiga
(12/08) presentasi dilakukan PT Bank Negara Indonesia, Tbk dilajutkan dengan
rekrutmen dan tes menjadi pegawai Bank BNI.

Motivasi Dunia Kerja

Menembus dan Sukses di Dunia Kerja

Selasa (10/08).Pusat Peluang Carya UI menyelenggarakan seminar, presentasi dan
rekrutmen dengan tema “Menembus dan Sukses di Dunia Kerja” yang berlangsung 10 -
12 Agustus di Balai Sidang Kampus Depok. Pada hari pertama (10/08) dibicarakan
beberapa topik, pembicara pertama Drs. Nusyirwan Ail, Direktur SDM UI yang
membahas topik “Mengenal Dunia Kerja”. Topik berikutnya “Sukses Menghadapi
Problematika dalam Melamar Pekerjaan” disampaikan Fuad Gani, MA dosen S2 UI.
Dillnjutkan dengan “Persiapan Menghadapi Wawancara dan Psikotes” disampaikan Drs.
Hilmi Wahdi, Psi. Sesi terakhir topik “Suskses Menghadapi Problematika Pasca
Mendapat Pekerjaan,” dipaparkan oleh tim HRD Bank Danamon.
Pada hari kedua (11/08) dilakukan presentasi PT Bank Danamon, Tbk dilanjutkan dengan
rekrutmen dan tes menjadi pegawai Bank Danamon, Tbk. Sedangkan pada hari ketiga
(12/08) presentasi dilakukan PT Bank Negara Indonesia, Tbk dilajutkan dengan
rekrutmen dan tes menjadi pegawai Bank BNI.

Sabtu, 23 Mei 2009

Motivasi Dunia Kerja Neah Di Baca Ya !!!



Sejak abad ke 21, kita melihat bahwa wanita mulai masuk di dunia kerja dalam jumlah besar terutama sejak beberapa terakhir. Walaupun wanita telah mulai ada yang berhasil mencapai posisi sebagai pemimpin di pemerintahan dan sebagai manajer menengah di dunia bisnis, tetapi secara prosentase porsinya masih relatif kecil.
Berdasarkan fenomena tersebut, pertanyaan yang muncul adalah, apakah wanita haruss lebih banyak tetap berada dirumah, merawat anak untuk waktu yang lama ataukah menyamai laki-laki di dunia kerja. Melalui hal tersebut akan timbul kajian mengenai perbedaan kemampuan yang dimiliki antara pria dan wanita serta motivasi dan peluang wanita untuk mencapai kedudukan tertinggi.Beberapa ilmuwan mempelajari masuknya wanita di dunia kerja dari perspektif perbedaan gender.
Dalam 30 tahun terakhir, ilmuwan yang membela persamaan gender mempunyai argumentasi bahwa semuanya itu berdasarkan pada aplikasi teori yang didominasi oleh pria, sehingga mereka mengembangkan teori dan metode baru untuk mengukur motivasi. Mereka juga memberikan perhatian pada persamaan gender, seperti halnya pada perbedaannya dan menetapkan pengaruh situasi dan konteks, etnik, kelas sosial, dalam kaitan dengan motivasi( Hyde & Kling, 2001).Tujuan dari makalah ini adalah untuk menunjukkan gambaran singkat tentang teori motivasi dan kemudian mendiskusikan tentang perbedaan gender dalam kaitan motivasi. Kajian akan terbatas pada materi yang merupakan bagian dari hierarki perilaku organisasi dan akan mencakup pembahasan tentang status subordinat, peran dan stereotyping. Pentingnya makalah ini dalam bidang kepemimpinan terkait adalah dengan persoalan gender khususnya terkait dengan peluang dan motivasi wanita di dunia kerja.

chat


Free Blogspot Templates by Isnaini Dot Com and Cars Picture. Powered by Blogger